Setiap manusia memiliki dua aspek kesehatan yang mendukung kehidupannya secara
individu, yaitu aspek fisik dan kejiwaan. Aspek kesehatan fisik adalah segala hal yang dapat
kita perhatikan berkaitan dengan fisik seseorang. Sementara kesehatan jiwa adalah hal
yang sulit diamati secara langsung. Aspek kejiwaan ini berkaitan dengan diri pribadi
seseorang sebagai individu yang menjadi bagian dari sebuah kelompok sosial tertentu.
Jiwa (mental) ini merupakan aspek yang penting bagi seseorang. Pada situasi
tertentu, seseorang bisa saja mengalami gangguan mental. Gangguan mental ini biasa
disebut dengan mental disorder atau gangguan mental. Pada kondisi-kondisi tertentu
seseorang bisa saja mengalami gangguan mental yang mungkin dapat dikarenakan
lingkungan sekitarnya. Berikut beberapa bentuk mental illness yang ternyata berpotensi
dialami oleh semua orang.
1. Sindrom Quasimodo
Biasa disebut dengan body dysmorphic disorder, dimana penderita merasa memiliki
“kecacatan” yang berlebihan atau imajiner. Penderita merawat penampilan secara
berlebihan karena merasa sekelilingnya melihat “kecacatannya” kemudia
menertawakannya.
2. Erotomania
Orang dengan penderita Erotomania biasanya memiliki status sosial lebih tinggi
(misalnya selebritis). Penderitanya percaya bahwa para penggemar imajinernya
menunjukkan sikap mereka melalui tanda-tanda khusus, sinyal-sinyal rahasia,
telepati dan pesan berkode di media.
Delusi Capgrass
Sindrom ini membuat penderitanya percaya bahwa seseorang yang dekat
dengannya atau bahkan dirinya sendiri telah bertukar tempat dengan seorang
doppelganger. Penderitanya mengungkapkan bahwa niat buruk mereka akan
terwakili dari kembarannya yang terlihat persis seperti mereka.
Delusi Fregoli
Penderita delusi fregoli meyakini bahwa orang asing di sekelilingnya adalah orang-
orang yang dekat dengannya, mereka menganggap orang asing tersebut
menggunakan makeup dan mengubah penampilan dalam rangka pengejaran.
Sindrom Adele
Sindrom Adele adalah obsesi yang membuat seseorang mengalami rasa cinta
patologis. Para dokter belakangan menilainya sebagai gangguan mental yang secara
serius mengganggu kehidupan dan kesehatan seseorang, dibandingkan dengan
kecanduan judi, alkohol dan kleptomania.
Gejala gangguan ini menyerupai depresi mendalam tapi bisa jadi lebih berbahaya:
penganiayaan terhadap seseorang, harapan yang delusif atau menyesatkan,
pengorbanan diri secara sukarela, tindakan ceroboh, dan kehilangan ketertarikan
dalam topik ataupun aktivitas lain.
Cryptomnesia
Cryptomnesia adalah bentuk kecacatan memori di mana seseorang tidak bisa
mengingat dengan jelas kapan kejadian tertentu terjadi ataupun tidak bisa
membedakan apakah itu mimpi ataukah kenyataan. Sindrom ini sering beriringan
dengan fenomena jamais vu, sebagai lawan dari deja vu, ketika datang sebuah
perasaan tentang tempat atau orang yang jelas berhubungan setiap hari, tapi ia
merasa seperti yang pertama kalinya.
Sindrom Alice in Wonderland
Sindrom ini merubah persepsi penderitanya tentang semua barang dan ruang di
sekelilingnya: mereka bisa menangkap semuanya dalam bentuk yang lebih kecil
ataupun besar, atau menyadari bahwa segalanya luas tapi secara aneh merasa
begitu dekat. Kasus yang paling sulit adalah ketika seseorang menangkap tubuh
mereka secara gak layak: mereka gak mampu memahami bentuk dan dimensi.
Terkait hal ini, baik itu mata dari penderitanya maupun organ lainnya gak ada yang
rusak, perubahan ini hanya terkait dengan kondisi mental.
Obsessive-compulsive Disorder (OCD)
Penderita obsessive-compulsive disorder (OCD) dikenal dengan pikiran penuh
kecemasan yang obsesif di mana mereka tidak bisa mengontrol ataupun
menyingkirkannya. Penderitanya sebenarnya sadar atas keanehan tindakannya, tapi
dengan tidak melakukan tindakan tersebut maka akan membawa pada kecemasan
yang parah, di mana rasa tersebut sangat tidak nyaman.
Paraphrenia
Paraphrenia adalah kombinasi dari delusi dan keangkuhan. Pikiran delusional
penderitanya secara konstan diiringi dengan pseudo-halusinasi dan memori yang
keliru. Penderitanya merasa bahwa diri mereka adalah golongan penguasa dunia,
menganggap mereka abadi, dan menyatakan bahwa mereka menulis buku-buku dari
penulis terkenal yang bekerja di bawah mereka dalam pseudonyms. Orang dengan
diagnosa ini terlihat sangat arogan dan misterius.
Gangguan Kepribadian Ganda
Gangguan identitas disosiatif adalah gangguan mental langka yang membagi
kepribadian seseorang dan ada kesan beberapa kepribadian berbeda dalam satu
tubuh. Individu-individu dalam satu tubuh ini bisa memiliki jenis kelamin, usia,
kebangsaan, temperamen, kemampuan mental, pandangan dan penyakit yang
berbeda-beda.
Penyebab dari gangguan ini adalah trauma masa kecil: yang terbentuk dengan
tujuan sebagai perlindungan psikologis. Anak tersebut akan mulai menganggap apa
yang terjadi bukan dialami mereka tapi oleh orang lain.
Penelitian menyebutkan bahwa potensi gangguan di atas dialami oleh semua orang adalah
sama besarnya. Siapapun bisa mengalaminya, bahkan di luar kesadaran penderitanya.
Kondisi psikologis yang baik akan membawa suasana hati yang baik pula pada seorang
individu. Gejala mental disorder yang tidak ditangani dengan serius akan menyebabkan
gangguan pada fungsi seorang individu di masyarakat. Perannya sebagai anggota
masyarakat akan terganggu karena kondisi psikologisnya yang tidak stabil. Ditambah lagi
dengan stigma negatif masyarakat terhadap penderita mental disorder yang akan
memperburuk keadaan tersebut.
Maka dari itu, butuh kesadaran tinggi dari lingkungan sosial untuk mencegah gejala-gejala
mental disorder tersebut tumbuh pada diri seseorang. Dukungan moral dari keluarga
sebagai kelompok sosial primer juga akan sangat membantu dalam pencegahan timbulnya
masalah-masalah mental disorder. Selain itu tidak ada salahnya juga seseorang
mendapatkan bimbingan dari pihak profesional seperti psikiater dalam menangani masalah
kejiwaannya karena kesehatan kejiwaan seseorang juga merupakan hal yang penting di
samping aspek kesehatan.
Comments